Peningkatan mutu pelayanan dan pengendalian biaya operasional adalah dua aspek yang sangat penting dalam manajemen rumah sakit, namun sering kali dipandang sebagai hal yang saling bertentangan. Di satu sisi, peningkatan mutu pelayanan membutuhkan investasi dalam teknologi, pelatihan staf, penambahan fasilitas, dan proses yang lebih baik. Di sisi lain, pengendalian biaya operasional bertujuan untuk menjaga agar pengeluaran rumah sakit tidak melebihi pendapatan, yang sering kali memerlukan efisiensi dan pengurangan biaya.
Pentingnya Peningkatan Mutu Pelayanan :
Mutu pelayanan yang tinggi adalah kunci untuk membangun reputasi rumah sakit, meningkatkan kepuasan dan keselamatan pasien, serta menarik lebih banyak pasien. Ini bisa mencakup segala hal mulai dari adopsi teknologi medis terbaru, pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis, hingga peningkatan fasilitas rumah sakit. Pelayanan berkualitas tinggi juga berperan penting dalam memenuhi standar akreditasi dan regulasi yang ketat, serta dalam berkompetisi dengan rumah sakit lain.
Pentingnya Pengendalian Biaya Operasional :
Pengendalian biaya operasional penting untuk memastikan keberlanjutan finansial rumah sakit. Rumah sakit yang tidak mampu mengelola biaya dengan efektif berisiko menghadapi kesulitan keuangan yang dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk terus beroperasi dan menyediakan layanan berkualitas. Oleh karena itu, mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi, dan mengelola sumber daya dengan cermat adalah aspek-aspek penting dari pengendalian biaya.
Mencapai Keseimbangan:
Meskipun peningkatan mutu pelayanan dan pengendalian biaya operasional sering kali tampak berlawanan, keseimbangan dapat dicapai melalui strategi berikut:
1. Inovasi Efisiensi :
Inovasi Efisiensi dalam rumah sakit adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan sambil mengurangi atau mengendalikan biaya operasional. Rumah Sakit perlu mengadopsi teknologi yang meningkatkan efisiensi operasional, seperti penggunakaan platform telemedicine , pemanfaatan sistem manajemen rumah sakit digital dan alat diagnostik yang lebih cepat dan akurat. Hal ini dapat meningkatkan mutu pelayanan sambil menurunkan biaya. melalui penerapan teknologi, perbaikan proses, dan manajemen yang cerdas. Inovasi ini sangat penting untuk menghadapi tantangan biaya yang terus meningkat dalam pelayanan kesehatan tanpa mengorbankan mutu.
Contoh konkrit adalah penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital Information System – HIS) di RSCM. HIS adalah platform digital yang mengintegrasikan berbagai proses rumah sakit, termasuk pendaftaran pasien, penjadwalan, rekam medis elektronik (Electronic Medical Records – EMR), manajemen obat, dan sistem penagihan. Dengan mengotomatiskan proses ini, HIS membantu mengurangi kesalahan manual, mempercepat alur kerja, dan meningkatkan transparansi. Dampak penerapan HIS adalah effisiensi biaya operasional.
Di India, Fortis Healthcare menggunakan telemedicine untuk memberikan konsultasi kepada pasien di daerah pedesaan, yang sulit dijangkau, sehingga mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan .
2. Manajemen Berbasis Data :
Penggunaan data dan analisis untuk mengidentifikasi area yang paling mempengaruhi mutu dan biaya dapat membantu rumah sakit mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, analisis biaya-manfaat dapat digunakan untuk menentukan apakah investasi dalam teknologi tertentu akan memberikan pengembalian yang signifikan dalam hal peningkatan mutu dan penghematan biaya.
Manajemen berbasis data mengacu pada pengumpulan, analisis, dan penggunaan data untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien dalam manajemen rumah sakit. Data yang dianalisis bisa mencakup rekam medis pasien, data operasional, dan tren kesehatan.
Dengan menggunakan big data dan analisis prediktif, rumah sakit dapat memperkirakan kebutuhan sumber daya seperti tempat tidur, staf, dan obat-obatan berdasarkan pola penyakit dan tren rawat inap. Ini membantu dalam mengoptimalkan perencanaan dan alokasi sumbe daya.
Rumah Sakit Mount Sinai di New York menggunakan big data untuk mengembangkan algoritma yang memprediksi kebutuhan tempat tidur di UGD dan rawat inap. Dengan analisis ini, mereka dapat mengurangi waktu tunggu pasien dan mengoptimalkan penggunaan tempat tidur .
3. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang Efektif :
Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif sangat penting untuk menjaga produktivitas dan kualitas pelayanan sambil mengendalikan biaya. Beberapa contoh pengelolaan SDM yang efektif antara lain :
– Penjadwalan dan Penempatan Staf yang Optimal : Menggunakan perangkat lunak penjadwalan otomatis, rumah sakit dapat memastikan bahwa staf ditempatkan sesuai dengan kebutuhan pasien dan kompetensinya. Ini mengurangi biaya lembur dan memastikan bahwa setiap shift memiliki tenaga kerja yang cukup tanpa overstaffing.
– Pengembangan kapasitas pegawai secara berkelanjutan : Melakukan pelatihan dan pengembangan berkelanjutan membantu staf medis untuk tetap update dengan teknologi dan prosedur terbaru, yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas perawatan.
– Cleveland Clinic menerapkan sistem penjadwalan otomatis untuk menyesuaikan penempatan staf dengan beban kerja yang aktual. Sistem ini membantu mengurangi biaya operasional sebesar 12% tanpa mengurangi kualitas pelayanan .
4. Proses dan Prosedur yang Efisien :
Penyederhanaan dan perbaikan proses internal dapat mengurangi waktu tunggu, meningkatkan pengalaman pasien, dan mengurangi biaya yang berkaitan dengan pemborosan waktu dan sumber daya.
Efisiensi dalam proses dan prosedur sangat penting untuk mengurangi pemborosan waktu dan sumber daya, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mengendalikan biaya operasional.. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan metoda Six Sigma dan Lean Healthcare
Metodologi Six Sigma digunakan untuk mengidentifikasi dan mengurangi variasi dalam proses, yang dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan kualitas perawatan.
Pendekatan Lean Healthcare dalam layanan kesehatan berfokus pada menghilangkan pemborosan dalam proses operasional seperti waktu tunggu yang lama, kelebihan inventaris, dan langkah-langkah yang tidak perlu. Ini menciptakan aliran kerja yang lebih efisien dan dapat meningkatkan kepuasan pasien.
Virginia Mason Medical Center di Seattle menerapkan Lean Healthcare untuk mengurangi waktu tunggu di UGD dan meningkatkan throughput operasi. Implementasi ini berhasil menghemat jutaan dolar setiap tahun sambil meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien .
5. Pengembangan Layanan yang “profitable” :
Mengembangkan layanan yang menguntungkan adalah strategi untuk meningkatkan pendapatan rumah sakit tanpa harus meningkatkan biaya secara signifikan.
Menawarkan layanan tambahan atau premium yang memiliki margin keuntungan lebih tinggi kepada segmen Masyarakat kelas menengah keatas dapat membantu mendanai peningkatan mutu di area lain yang lebih sensitif terhadap biaya.. Layanan tersebut antara lain :
– Layanan Premium atau Spesialisasi : Mengembangkan layanan premium, seperti layanan kesehatan korporat atau pusat spesialisasi untuk penyakit tertentu, dapat menarik pasien yang bersedia membayar lebih untuk perawatan yang lebih baik dan spesifik untuk penyakit tertentu, seperti kardiologi dan onkologi, yang tidak hanya meningkatkan kualitas perawatan tetapi juga menghasilkan pendapatan signifikan. Selain itu, mereka juga menawarkan layanan premium dan program kesehatan korporat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus pasien dan perusahaan .
– Diversifikasi Layanan : Rumah sakit dapat menawarkan layanan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar, seperti telemedicine, klinik khusus Nyeri dan lain lain.
6. Manajemen Inventaris dan Pengadaan berbasis IT
– Sistem Manajemen Inventaris Berbasis IoT (Internet of Things) : Dengan menggunakan sensor IoT dan sistem manajemen inventaris berbasis cloud, rumah sakit dapat secara otomatis melacak penggunaan obat-obatan, peralatan medis, dan persediaan lainnya. Ini membantu mengurangi pemborosan karena kedaluwarsa, mencegah kehabisan stok, dan mengoptimalkan pembelian berdasarkan kebutuhan riil.
Adventist Health System menggunakan sistem manajemen inventaris berbasis IoT untuk mengurangi pemborosan obat dan mempercepat siklus pengadaan, yang menghemat hingga 20% biaya persediaan medis .
Simak terus artikel HOSPED INDONESIA untuk menambah wawasan Anda seputar bidang manajemen Rumah Sakit.
HOSPED Indonesia menyiapakan materi pembelajaran berupa pelatihan tatap muka dan webinar tentang kendali biaya dan kendali mutu. Melalui pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit tanpa harus meanggalkan prinsip prinsip kendali biaya. Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan klik link berikut dibawah ini :
Leave a Reply